(isenk2 gada kerjaan, mendink copas cerita ini dari Politikana and Tag2 kalian semua.biar pada ngakak bareng disini...=)) check this out:
Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi
saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru.....
Bu guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat
seperti itu! Katakan saja selamat datang, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid: Selamat datang Bu Guru!
Bu guru: Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid: Mengerti Bu Guru...
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini...
Murid-murid: Dengar itu...
Guru: Diam!!!!!
Murid-murid: Ribut!!!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru...
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya sebagian pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurangajar!
Murid-murid: Cukupajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Cerita belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!!!
Murid-murid: ?????
Dan saking stressnya pembaca... dan bu guru pun pergi meninggalkan kelas...hehehe...!
Inspirasi dan moral cerita:
Jika kita merasa diri kita pandai/pinter akan berbuah kebodohan, dan sebaliknya, merasa diri kita masih bodoh akan menuai kepandaian. Kira-kira seperti itulah hikmah dan inspirasi dari humor paling kocak ngakak diatas.
Judul asli : Akibat Guru Terlalu Merasa Pinter (Dirubah sesuai permintaan Pak Guru)
Humor diambil dari : kangawal.blogspot.com
Kamis, 22 April 2010
LINGKUNGAN MENENTUKAN NASIBMU
Ada tiga dos kaleng soft drink yang diproduksi di sebuah pabrik yang sama yang sudah siap dikirim ke tempat-tempat penjualan. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang dan mengangkut ketiga dos kaleng tersebut. Pemberhentian pertama adalah supermarket local. Soft drink dalam dos pertama diturunkan disini. Kaleng-kaleng itu disusun didalam rak terbuka bersama dengan produk minuman lainnya dan diberi label harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat pembelanjaan besar dan berkelas. Disana diturunkan dos yang kedua. Oleh para pekerja, permukaan kaleng dibersihkan dengan lap, dan kemudian kaleng-kaleng itu ditempatkan didalam lemari pendingin didekat kasir. Pada labelnya tertulis harga Rp. 7.500. Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang lima yang sangat mewah.
Dos ketiga diturunkan disana. Para pelayan disana segera mengelap seluruh bagian kaleng hingga bersih mengkilap. Setelah itu kaleng-kaleng tersebut dimasukkan kedalam lemari penyimpan yang bersih dan higienis. Kaleng-kaleng itu ditempatkan di rak atau didalam kulkas. Minuman ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Ketika ada tamu hotel yang memesan, sebuah kaleng segera dikeluarkan bersama dengan sebuah gelas Kristal indah dan semangkuk kecil batu es. Semua disajikan diatas baki. Sesampainya di meja sang tamu, pelayan hotel dengan sopannya menyendok es batu kedalam gelas, lalu membuka kaleng soft drink dan menuangkannya kedalam gelas Kristal tersebut. Setelah itu ia mempersilahkan tamunya untuk menikmati minuman itu. Harganya? Rp. 60.000.
Fren, tiga dos kaleng soft drink tadi dibuat dari bahan baku yang sama dan di pabrik yang sama kemudian diantar oleh truk yang sama dan rasanyapun sama. Tapi kenapa dijual dengan harga yang berbeda?
Ya! Lingkungan sekitar menentukan harganya. Begitu juga dengan ANDA! Dimana dan dengan siapa kamu bergaul dan berkembang bersama, akan menentukan “harga” atau kualitas dirimu! Kalau Anda yang bergaul dengan orang-orang yang mengkonsumsi narkoba dan mabuk-mabukan terus bikin onar, walaupun Anda berasal dari keluarga baik-baik lambat laun akan terpengaruh juga dan menjadi seperti kawan-kawan Anda tersebut.
Namun sebaliknya, meskipun kita memiliki tingakat IQ pas-pasan dan tidak ada kecakapan tertentu tetapi karena banyak bergaul, bersahabat dan mau belajar bersama teman-teman yang berpotensi dan berprestasi maka kita akan terkena imbasnya. Tertular kecakapannya.
Tidak percaya? Pasti pernah mendengar perumpamaan Alkitab tentang seorang penabur yang menabur benih di tempat-tempat yang berbeda (Mat. 13.1-9). Sebagian benih ada yang jatuh di pinggir jalan, lalu kemudian dimakan burung-burung dan diinjak-injak orang. Ada juga benih yang jatuh ditanah berbatu-batu. Benih itu tumbuh tapi karena tanahnya tipis langsung layu dan mati karena tidak tahan pada panasnya matahari. Selain itu ada yang jatuh di semak berduri. Benihnya memang tumbuh tapi juga tidak tahan lama karena terkurung dan terhimpit semak-semak. Nah, benih yang lain jatuh ditanah subur. Benih itu tumbuh dan berkembang menjadi pohon besar serta menghasilkan buah yang melimpah.
Perumpamaan ini memberikan kita khabar baik dan khabar buruk. Ingin dengarkan yang mana dulu?
Ok, saya mulai dengan yang buruk, bahwa tidak bisa dihindari “nasib” hidup kita sangat dipengaruhi oleh “tanah” dimana kita tinggal dan berkembang. Tidak mungkin seorang berprestasi muncul dari kelompok yang suka berleha-leha, mabuk-mabukkan, copas tugas teman dan sebagainya. Kalau toh akhirnya ada itu karena orang tersebut berani memutuskan untuk meninggalkan lingkungan dan kebiasaan lamanya lalu berjuang untuk memiliki sikap dan kebiasaan baru seperti menyediakan waktu untuk belajar dan berdiskusi dengan kawan atau dosennya.
Kabar baiknya, Kita bukanlah benih yang pasif yang tidak bisa berpindah-pindah. Kita manusia, dibekali akal sehat dan kemampuan dengan taraf paling tinggi daripada maklhuk hidup lainnya. Kita adalah citra Allah yang diberi kebebasan untuk memilih yang terbaik. Jadi sekalipun ada diantara kita yang mungkin telah jatuh di semak berduri karena terlahir ditengah kondisi keluarga yang buruk. Atau hampir putus asa karena tanah yang tipis diantara bebatuan, sadar berada dilingkungan yang tidak dapat membantu memberi kemajuan dalam hidup ini sesungguhnya kamu bukan tidak bisa menjadi orang baik dan sukses.
Tinggalkan masa lalu dan merencanakan cita-cita yang tinggi, menciptakan afirmasi-afirmasi positif di hari-harimu. Bergabung dan bergaul dengan orang-orang yang dapat mendukung dan membuka jalan untuk tercapainya mimpi-mimpimu. Jangan lupa semua diawali dari sebuah mimpi. Jadikan mimpi dan orang-orang baik itu sebagai suplemen Anda untuk terus membangun diri dan hidup. Mengubah kebiasaan dan lingkungan pergaulan bukan hal mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Jangan menyerah kata D’massive.
Ingatlah, sebenarnya kita telah direncanakan Tuhan untuk menjadi sukses tetapi lingkungan sekitarlah yang membuat hidup kita menjadi sukses atau tidak sukses. Karena itu agar bisa sukses mulailah dengan memilih lingkungan pergaulan yang tepat untuk menunjang impianmu. Jangan tunggu saat jatuh dulu dan waktu meranggas hidup perlahan-lahan, sampai ada penyesalan dan ada pihak yang dikecewakan dan merasa dirugikan baru kita mulai menyadari dan mau berjuang. Mulailah dari sekarang saat hari masih mengkal dan menanti dimatangkan oleh Kita.
Diedit seperlunya dari sang motivator dan praktisi EQ : Frans Budi.
Pemberhentian kedua adalah pusat pembelanjaan besar dan berkelas. Disana diturunkan dos yang kedua. Oleh para pekerja, permukaan kaleng dibersihkan dengan lap, dan kemudian kaleng-kaleng itu ditempatkan didalam lemari pendingin didekat kasir. Pada labelnya tertulis harga Rp. 7.500. Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang lima yang sangat mewah.
Dos ketiga diturunkan disana. Para pelayan disana segera mengelap seluruh bagian kaleng hingga bersih mengkilap. Setelah itu kaleng-kaleng tersebut dimasukkan kedalam lemari penyimpan yang bersih dan higienis. Kaleng-kaleng itu ditempatkan di rak atau didalam kulkas. Minuman ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Ketika ada tamu hotel yang memesan, sebuah kaleng segera dikeluarkan bersama dengan sebuah gelas Kristal indah dan semangkuk kecil batu es. Semua disajikan diatas baki. Sesampainya di meja sang tamu, pelayan hotel dengan sopannya menyendok es batu kedalam gelas, lalu membuka kaleng soft drink dan menuangkannya kedalam gelas Kristal tersebut. Setelah itu ia mempersilahkan tamunya untuk menikmati minuman itu. Harganya? Rp. 60.000.
Fren, tiga dos kaleng soft drink tadi dibuat dari bahan baku yang sama dan di pabrik yang sama kemudian diantar oleh truk yang sama dan rasanyapun sama. Tapi kenapa dijual dengan harga yang berbeda?
Ya! Lingkungan sekitar menentukan harganya. Begitu juga dengan ANDA! Dimana dan dengan siapa kamu bergaul dan berkembang bersama, akan menentukan “harga” atau kualitas dirimu! Kalau Anda yang bergaul dengan orang-orang yang mengkonsumsi narkoba dan mabuk-mabukan terus bikin onar, walaupun Anda berasal dari keluarga baik-baik lambat laun akan terpengaruh juga dan menjadi seperti kawan-kawan Anda tersebut.
Namun sebaliknya, meskipun kita memiliki tingakat IQ pas-pasan dan tidak ada kecakapan tertentu tetapi karena banyak bergaul, bersahabat dan mau belajar bersama teman-teman yang berpotensi dan berprestasi maka kita akan terkena imbasnya. Tertular kecakapannya.
Tidak percaya? Pasti pernah mendengar perumpamaan Alkitab tentang seorang penabur yang menabur benih di tempat-tempat yang berbeda (Mat. 13.1-9). Sebagian benih ada yang jatuh di pinggir jalan, lalu kemudian dimakan burung-burung dan diinjak-injak orang. Ada juga benih yang jatuh ditanah berbatu-batu. Benih itu tumbuh tapi karena tanahnya tipis langsung layu dan mati karena tidak tahan pada panasnya matahari. Selain itu ada yang jatuh di semak berduri. Benihnya memang tumbuh tapi juga tidak tahan lama karena terkurung dan terhimpit semak-semak. Nah, benih yang lain jatuh ditanah subur. Benih itu tumbuh dan berkembang menjadi pohon besar serta menghasilkan buah yang melimpah.
Perumpamaan ini memberikan kita khabar baik dan khabar buruk. Ingin dengarkan yang mana dulu?
Ok, saya mulai dengan yang buruk, bahwa tidak bisa dihindari “nasib” hidup kita sangat dipengaruhi oleh “tanah” dimana kita tinggal dan berkembang. Tidak mungkin seorang berprestasi muncul dari kelompok yang suka berleha-leha, mabuk-mabukkan, copas tugas teman dan sebagainya. Kalau toh akhirnya ada itu karena orang tersebut berani memutuskan untuk meninggalkan lingkungan dan kebiasaan lamanya lalu berjuang untuk memiliki sikap dan kebiasaan baru seperti menyediakan waktu untuk belajar dan berdiskusi dengan kawan atau dosennya.
Kabar baiknya, Kita bukanlah benih yang pasif yang tidak bisa berpindah-pindah. Kita manusia, dibekali akal sehat dan kemampuan dengan taraf paling tinggi daripada maklhuk hidup lainnya. Kita adalah citra Allah yang diberi kebebasan untuk memilih yang terbaik. Jadi sekalipun ada diantara kita yang mungkin telah jatuh di semak berduri karena terlahir ditengah kondisi keluarga yang buruk. Atau hampir putus asa karena tanah yang tipis diantara bebatuan, sadar berada dilingkungan yang tidak dapat membantu memberi kemajuan dalam hidup ini sesungguhnya kamu bukan tidak bisa menjadi orang baik dan sukses.
Tinggalkan masa lalu dan merencanakan cita-cita yang tinggi, menciptakan afirmasi-afirmasi positif di hari-harimu. Bergabung dan bergaul dengan orang-orang yang dapat mendukung dan membuka jalan untuk tercapainya mimpi-mimpimu. Jangan lupa semua diawali dari sebuah mimpi. Jadikan mimpi dan orang-orang baik itu sebagai suplemen Anda untuk terus membangun diri dan hidup. Mengubah kebiasaan dan lingkungan pergaulan bukan hal mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Jangan menyerah kata D’massive.
Ingatlah, sebenarnya kita telah direncanakan Tuhan untuk menjadi sukses tetapi lingkungan sekitarlah yang membuat hidup kita menjadi sukses atau tidak sukses. Karena itu agar bisa sukses mulailah dengan memilih lingkungan pergaulan yang tepat untuk menunjang impianmu. Jangan tunggu saat jatuh dulu dan waktu meranggas hidup perlahan-lahan, sampai ada penyesalan dan ada pihak yang dikecewakan dan merasa dirugikan baru kita mulai menyadari dan mau berjuang. Mulailah dari sekarang saat hari masih mengkal dan menanti dimatangkan oleh Kita.
Diedit seperlunya dari sang motivator dan praktisi EQ : Frans Budi.
15 CIRI PRIA BERBAKAT KAYA
TONGKRONGIN Neh.................!!!
Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi "kaum duafa". Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.
1. BEBERAPA REKENING
Lihat apakah kekasih Anda punya rekening bank lebih dari satu. Ini bisa jadi indikasi dia berbakat kaya. Karena, biasanya orang yang punya rekening tabungan dua atau lebih cenderung berusaha mengatur uangnya dengan benar. Lelaki tipe ini memisahkan pos-pos pnghasilannya. Misal, satu rekening digunakan hanya untuk menerima transfer gaji dan belanja, rekening lainnya untuk tabungan.
2. SUKA MENOLONG
Tidak tepat jika orang yang suka menimbun harta, pelit, serta enggan berbagi dan memberi adalah orang yang berbakat kaya. Justru lelaki yang mudah tergerak hatinya dan gampang menolong oranglah yang pantas Anda lirik. Dia adalah tipe orang yang akan relatif mudah hidupnya. Entah bagaimana caranya, Anda berdua akan sangat jarang kesulitan uang. Dan yang terpenting, kenikmatan memberi itu memang tak ada penggantinya.
3. PUNYA CITA-CITA
Jangan harap Si Dia berbakat kaya jika hidupnya dialirkan bagai sungai, entah hendak bermuara di mana. Lelaki yang berbakat kaya selalu punya rencana besar dalam hidupnya. Ada sesuatu di masa depan yang hendak diraihnya. Untuk itu, dia akan punya rencana jangka pendek dan menengah untuk mencapai cita-citanya. Dalam bercita-cita, dia tidak takut ada mimpi yang tampaknya mustahil.
4. TAK BERHOBI SPESIFIK
Lelaki yang punya hobi spesifik cenderung menghabiskan uangnya untuk hobinya. Ini juga berlaku untuk lelaki yang hobi berbelanja. Tentu saja ada orang yang punya hobi spesifik punya urat kaya. Namun, toh tidak semua orang punya nasib bisa kaya begitu saja. Lelaki yang tidak punya hobi spesifik biasanya akan mengeluarkan uangnya untuk berbelanja berdasarkan mood. Dia cenderung merasa tidak punya kebutuhan spesifik, sehingga enggan membeli seusatu.
5. BUTA HARGA
Dia tidak tahu persis apa bedanya barang mahal atau murah. Buatnya, kemeja ya kemeja. Bentuknya seperti itu, ada ukurannya yang pas dan pantas dipakai ke kantor. Lelaki seperti ini tidak akan bermasalah dengan kemeja murahnya.
6. HIDUNG BISNIS
Apakah Anda pernah mendengar dia mengatakan (kurang lebih), "Ini bisa jadi peluang bisnis. Bisa dicoba." Artinya, dia dapat melihat sesuatu, sekecil apa pun, sebagai sebuah peluang bisnis. Tiak banyak orang yang punya kemampuan seperti ini. Jadi, kalau dia kerap melontarkan komentar yang berhubungan dengan peluang bisnis, bisa jadi ia memang berbakat kaya.
7. PEKERJA KERAS
Punya hidung bisnis saja tidak cukup tanpa kerja keras. Ini yang membedakan seorang pemimpi kelas berat dengan pengejar mimpi. Seorang pengejar mimpi akan berusaha sekuatnya untuk mewujudkan cita-citanya. Tentunya itu dengan kerja keras.
8. KEAHLIAN KHUSUS
Perhatikan deh apakah Si Dia punya satu atau dua keahlian khusus. Misalnya, dia menguasai komputer dengan baik, pandai melobi, atau apa pun. Kemampuan khusus ini bisa jadi modal dia dalam menjalani hidupnya. Lelaki tipe ini cenderung survive dalam hidupnya.
9. BANYAK TEMAN
Temannya ada di mana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah, atau kantor. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya networking yang cukup luas sehingga ditaruh di mana pun dia akan bisa hidup (dengan baik).
10. MEMELIHARA PERTEMANAN
Kadang Anda jengkel karena dia rajin menelepon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berkepanjangan. Mestinya Anda tidak perlu kesal karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika dia tidak bisa memeliharanya, maka sia-sia saja.
11. MUDAH BERTEMAN
Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor, dan berwawasan cukup luas. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk jenis pekerjaan baru. Sehingga dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.
12. PERCAYA DIRI
Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya, dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.
13. FOKUS
Dalam melakukan apa pun, dia fokus. Perhatiannya tidak mudah terceraikan oleh hal lain. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya, dan serius membangun hidup bersama Anda.
14. OPTIMIS
Hampir tidak pernah Anda mendengar, "Ah, susah", Enggak bisa", "Mustahil aku bisa melakukannya", "Malas ah", dan yang sejenisnya. Lelaki pesimis akan sulit survive dalam hidupnya. Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit.
15. SEHAT
Lelaki penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa.. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang makin tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua bakal habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat.
Jangan pernah terjebak pada penampilan luar dan mulutnya yang bilang, "Hidupmu terjamin sampai kapan pun Sayang." Karena, yang terpenting Anda merasa nyaman hidup dengannya, dia bisa membuat hidup Anda berarti dan Anda bisa tertawa bersamanya.
===============================================> CHECK TKP!
Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi "kaum duafa". Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.
1. BEBERAPA REKENING
Lihat apakah kekasih Anda punya rekening bank lebih dari satu. Ini bisa jadi indikasi dia berbakat kaya. Karena, biasanya orang yang punya rekening tabungan dua atau lebih cenderung berusaha mengatur uangnya dengan benar. Lelaki tipe ini memisahkan pos-pos pnghasilannya. Misal, satu rekening digunakan hanya untuk menerima transfer gaji dan belanja, rekening lainnya untuk tabungan.
2. SUKA MENOLONG
Tidak tepat jika orang yang suka menimbun harta, pelit, serta enggan berbagi dan memberi adalah orang yang berbakat kaya. Justru lelaki yang mudah tergerak hatinya dan gampang menolong oranglah yang pantas Anda lirik. Dia adalah tipe orang yang akan relatif mudah hidupnya. Entah bagaimana caranya, Anda berdua akan sangat jarang kesulitan uang. Dan yang terpenting, kenikmatan memberi itu memang tak ada penggantinya.
3. PUNYA CITA-CITA
Jangan harap Si Dia berbakat kaya jika hidupnya dialirkan bagai sungai, entah hendak bermuara di mana. Lelaki yang berbakat kaya selalu punya rencana besar dalam hidupnya. Ada sesuatu di masa depan yang hendak diraihnya. Untuk itu, dia akan punya rencana jangka pendek dan menengah untuk mencapai cita-citanya. Dalam bercita-cita, dia tidak takut ada mimpi yang tampaknya mustahil.
4. TAK BERHOBI SPESIFIK
Lelaki yang punya hobi spesifik cenderung menghabiskan uangnya untuk hobinya. Ini juga berlaku untuk lelaki yang hobi berbelanja. Tentu saja ada orang yang punya hobi spesifik punya urat kaya. Namun, toh tidak semua orang punya nasib bisa kaya begitu saja. Lelaki yang tidak punya hobi spesifik biasanya akan mengeluarkan uangnya untuk berbelanja berdasarkan mood. Dia cenderung merasa tidak punya kebutuhan spesifik, sehingga enggan membeli seusatu.
5. BUTA HARGA
Dia tidak tahu persis apa bedanya barang mahal atau murah. Buatnya, kemeja ya kemeja. Bentuknya seperti itu, ada ukurannya yang pas dan pantas dipakai ke kantor. Lelaki seperti ini tidak akan bermasalah dengan kemeja murahnya.
6. HIDUNG BISNIS
Apakah Anda pernah mendengar dia mengatakan (kurang lebih), "Ini bisa jadi peluang bisnis. Bisa dicoba." Artinya, dia dapat melihat sesuatu, sekecil apa pun, sebagai sebuah peluang bisnis. Tiak banyak orang yang punya kemampuan seperti ini. Jadi, kalau dia kerap melontarkan komentar yang berhubungan dengan peluang bisnis, bisa jadi ia memang berbakat kaya.
7. PEKERJA KERAS
Punya hidung bisnis saja tidak cukup tanpa kerja keras. Ini yang membedakan seorang pemimpi kelas berat dengan pengejar mimpi. Seorang pengejar mimpi akan berusaha sekuatnya untuk mewujudkan cita-citanya. Tentunya itu dengan kerja keras.
8. KEAHLIAN KHUSUS
Perhatikan deh apakah Si Dia punya satu atau dua keahlian khusus. Misalnya, dia menguasai komputer dengan baik, pandai melobi, atau apa pun. Kemampuan khusus ini bisa jadi modal dia dalam menjalani hidupnya. Lelaki tipe ini cenderung survive dalam hidupnya.
9. BANYAK TEMAN
Temannya ada di mana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah, atau kantor. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya networking yang cukup luas sehingga ditaruh di mana pun dia akan bisa hidup (dengan baik).
10. MEMELIHARA PERTEMANAN
Kadang Anda jengkel karena dia rajin menelepon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berkepanjangan. Mestinya Anda tidak perlu kesal karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika dia tidak bisa memeliharanya, maka sia-sia saja.
11. MUDAH BERTEMAN
Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor, dan berwawasan cukup luas. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk jenis pekerjaan baru. Sehingga dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.
12. PERCAYA DIRI
Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya, dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.
13. FOKUS
Dalam melakukan apa pun, dia fokus. Perhatiannya tidak mudah terceraikan oleh hal lain. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya, dan serius membangun hidup bersama Anda.
14. OPTIMIS
Hampir tidak pernah Anda mendengar, "Ah, susah", Enggak bisa", "Mustahil aku bisa melakukannya", "Malas ah", dan yang sejenisnya. Lelaki pesimis akan sulit survive dalam hidupnya. Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit.
15. SEHAT
Lelaki penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa.. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang makin tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua bakal habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat.
Jangan pernah terjebak pada penampilan luar dan mulutnya yang bilang, "Hidupmu terjamin sampai kapan pun Sayang." Karena, yang terpenting Anda merasa nyaman hidup dengannya, dia bisa membuat hidup Anda berarti dan Anda bisa tertawa bersamanya.
===============================================> CHECK TKP!
_Paulo Coelho _
(Saya suka orank ini dan tulisannya..^^..)
Paulo Coelho (lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 24 Agustus 1947; umur 62 tahun) adalah seorang sastrawan Brasil. Dia dilahirkan di dalam sebuah keluarga kelas menengah di lingkungan perkotaan. Ayahnya Pedro adalah seorang arsitek, dan ibunya Lygia adalah seorang ibu rumah tangga. Pada umur tujuh tahun, Coelho dimasukkan ke sekolah Jesuit San Ignacio di Rio de Janeiro oleh kedua orang tuanya. Pada saat itu, dia sebenarnya tidak betah dengan kehidupan sekolah Jesuit yang mewajibkan semua siswanya untuk menjalani ibadah secara ketat. Meskipun Coelho kecil tidak terlalu betah belajar di sekolah Jesuit, namun ternyata di sekolah ini pula untuk pertama kalinya bakat menulisnya mulai terlihat. Dia memenangkan sebuah kompetisi menulis puisi di sekolahnya, dan bahkan adiknya, Sonia, berhasil memenangkan lomba esai hanya dengan bermodalkan karya kakaknya yang telah dibuang ke keranjang sampah.
Meskipun Coelho sangat berbakat menjadi penulis, ternyata orang tuanya tak pernah berharap agar anaknya kelak menjadi sastrawan. Mereka lebih suka jika kelak anaknya menjadi arsitek atau ahli hukum. Kedua orang tuanya berusaha sekuat tenaga agar anaknya tak semakin dekat dengan dunia tulis menulis. Namun tampaknya Coelho bukanlah tipe anak yang penurut. Larangan orang tuanya dan perjumpaannya dengan buku Henry Miller berjudul Tropic of Cancer semakin mengobarkan semangat pemberontakannya. Ayahnya melihat hal ini sebagai sebuah gejala gangguan kejiwaan dan akhirnya memasukkan anaknya ke sebuah rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa itu, Coelho harus menjalani terapi electroconvulsive. Terapi electroconvulsive adalah terapi dengan menyetrumkan aliran listrik ke tubuh penderita gangguan jiwa. Terapi ini tentunya bisa berdampak buruk pada jaringan saraf manusia. Terapi ini akhirnya dilarang di Brasil setelah Coelho mengungkap praktek keji ini di dalam novelnya “Veronika Memutuskan Mati”. Coelho sempat dua kali keluar masuk rumah sakit jiwa sebelum akhirnya dinyatakan sembuh.
Tak lama setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Coelho kemudian bergabung dengan sebuah kelompok teater dan bekerja sebagai seorang jurnalis. Di mata orang tuanya dan juga umumnya masyarakat Brasil pada masa itu, dunia jurnalistik identik sebagai sebuah dunia yang tak bermoral. Karena takut anaknya akan mendapat pengaruh buruk, orang tua Coelho melanggar janjinya untuk tidak akan memasukkan anaknya ke rumah sakit jiwa lagi. Dan Coelho pun menjadi pasien rumah sakit jiwa untuk ketiga kalinya. Setelah keluar dari rumah sakit, Coelho menjadi semakin asing dengan lingkungan sekitarnya dan asyik dengan dunianya sendiri. Dalam keputusasaan, orang tuanya memanggil seorang dokter untuk memeriksa keadaan anaknya. Dokter ini menyatakan Coelho sebenarnya tidaklah gila dan tidak seharusnya dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.
Setelah “sembuh” dari gangguan kejiwaannya, Coelho kembali melanjutkan studinya di sekolah hukum, dan tampaknya dia akan mengikuti rencana orang tuanya. Namun, tak lama kemudian Coelho malah drop out dan kembali menekuni dunia teater. Saat itu sekitar tahun enam puluhan, gerakan hippie sedang merebak di seluruh dunia, termasuk di Brasil. Gerakan ini tetap tersebar, meskipun pada saat itu Brasil dikuasai oleh rejim militer yang represif. Coelho termasuk salah satu anak muda Brasil yang tertarik dengan gerakan hippie yang terkenal dengan slogan “Make love, not war” (Bercintalah, bukan berperang). Coelho sepertinya benar-benar total menjalani kehidupan hippienya, dan menjalani beberapa gaya hidup kaum hippie, seperti: memanjangkan rambut, tidak pernah membawa kartu identitas bila berpergian, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Pada saat itu, Coelho juga berkolaborasi dengan seorang musisi Brasil, Raul Seixas, dan berhasil menciptakan lagu-lagu hits yang populer di Brasil. Pada tahun 1973, Coelho dan Seixas mendirikan sebuah kelompok alternatif yang bertujuan untuk menentang kapitalisme. Mereka membuat serial komik Kring-ha sebagai protes atas terbelenggunya kebebasan warga negara Brasil. Rejim diktator yang berkuasa saat itu melihat tindakan ini sebagai sebuah tindakan subversif, dan menjebloskan Coelho dan Seixas ke dalam penjara. Meskipun akhirnya bebas, Coelho telah mengalami berbagai penyiksaan selama mendekam di dalam penjara.
Siksaan penjara ternyata membekas sangat dalam di dalam diri Coelho. Pada usia 26 tahun, Coelho menghentikan segala kegiatan “subversif”nya dan memutuskan untuk menjalani kehidupan yang lebih “normal”. Dia bekerja di Polygram, sebuah perusahaan rekaman, dan bertemu perempuan yang nantinya menjadi istrinya di sana. Pada tahun 1977, Coelho dan istrinya pindah ke London. Setelah lama terpendam, hasrat menulis Coelho bangkit kembali. Dia lalu membeli sebuah mesin tik dan mencoba menulis lagi. Usahanya tidak terlalu berhasil. Setahun kemudian, Coelho kembali ke Brasil dan bekerja sebagai salah seorang eksekutif di CBS, perusahaan rekaman terkemuka di Brasil. Pekerjaan ini hanya ditekuninya selama tiga bulan karena dia mengundurkan diri selepas bercerai dengan istrinya.
Pada tahun 1979, Coelho bertemu dengan Christina Oiticica, teman lamanya. Tak lama kemudian mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Pernikahannya kali ini termasuk langgeng karena mereka berdua masih tetap bersama hingga hari ini. Setelah peristiwa buruk di masa lalunya, Coelho seakan enggan mewujudkan impiannya untuk menjadi penulis. Istrinya adalah orang yang senantiasa mengingatkan Coelho tentang impiannya untuk menjadi penulis. Tanpa kenal lelah, dia terus mendesak Coelho agar mau menulis lagi. Akhirnya, setelah melalui pergulatan batin yang panjang, Coelho menulis buku pertamanya yang berjudul Arquivos do Inferno (Hell Archives) pada 1982 dan dilanjutkan dengan buku O Manual Prático do Vampirismo (Practical Manual of Vampirism).
Pada tanggal 25 Juli 2002, Coelho diterima sebagai anggota ke-21 Brazilian Academy of Letters (ABL). Peristiwa ini merupakan suatu momen yang penting bagi Paulo Coelho, karena selama ini, meskipun karyanya banyak dibaca orang, banyak kritikus yang mengkritik karya Coelho sebagai novel populer yang kurang memiliki muatan sastra. Diterimanya Coelho sebagai salah satu anggota ABL tentunya meneguhkan posisi Coelho sebagai seorang sastrawan. Meskipun banyak dikritik, karya-karya Paulo Coelho nyatanya telah memberikan inspirasi bagi banyak bangsa di dunia.
Ia juga membiayai Paulo Coelho Institute, sebuah institusi yang menolong anak-anak yang tidak begitu beruntung dari royalti atas tulisan-tulisannya.
Koleksi tulisan
Coelho menulis buku pertamanya yang berjudul Arquivos do Inferno (Hell Archives) pada 1982 dan dilanjutkan dengan buku O Manual Prático do Vampirismo (Practical Manual of Vampirism). Kedua buku ini gagal di pasar dan mendapatkan kritikan pedas dari kritikus karena kualitasnya yang buruk. Pada tahun 1987, Paulo Coelho menyelesaikan novel O Diario De Um Magi (Diari Seorang Magi), yang dalam versi bahasa Inggris diterbitkan dengan titel The Pilgrimage (Ziarah). Buku ini merupakan catatan harian Paulo Coelho selama menjalani ziarah spiritual dari kota Saint-Jean-Pied-de-Port di Prancis sampai ke kota Santiago de Compostela di Spanyol. Berbeda dengan dua buku sebelumnya, buku ini cukup sukses di pasaran.
Novel Coelho selanjutnya O Alquimista (Sang Alkemis) terbit pada tahun 1988. Novel ini adalah tonggak awal yang akan menempatkan nama Coelho dalam jajaran novelis tingkat dunia. Novel ini, berbeda dengan karya-karya Coelho sebelumnya, merupakan sebuah novel simbolik yang kaya akan bahasa-bahasa metafora. Novel ini merupakan hasil kontemplasi Coelho setelah bergulat selama sebelas tahun dengan ilmu alkimia. Novel Sang Alkemis banyak mendapat pengaruh dari Novel Tale of Two Dreamers karya Jorge Luis Borges, seorang sastrawan Brasil kenamaan. Meskipun pada awalnya penjualan novel itu tidak terlalu bagus dan sempat dihentikan peredarannya oleh penerbit di Brasil, namun Coelho tidak menyerah dan berjuang mencari penerbit lainnya yang sudi menerbitkan novelnya. Sosok Coelho yang pantang menyerah dalam mengejar impian ini seakan-akan merupakan representasi dari tokoh Santiago sang anak gembala di dalam Novelnya Sang Alkemis yang demi mewujudkan impiannya rela mengarungi padang pasir yang ganas. Usahanya ini membuahkan hasil karena Harper Collins, sebuah perusahaan penerbitan internasional, bersedia menerbitkan bukunya. Hasilnya, penjualan novel Sang Alkemis sungguh fantastis dan di luar dugaan. Novel Sang Alkemis hingga saat ini telah diterjemahkan ke dalam 56 bahasa dan terjual sebanyak 11 juta kopi. Novel ini pun menempatkan Coelho sebagai salah satu sastrawan Brasil terbesar.
Setelah kesuksesan novel Sang Alkemis bukan berarti Coelho berpuas diri. Coelho merupakan seorang penulis produktif yang hampir setiap tahun selalu mengeluarkan karya terbaru—baik itu berupa novel asli, novel adaptasi, kumpulan cerita pendek, maupun kumpulan artikel. Karya-karya Coelho lainnya adalah: Brida (1990); O Dom Supremo (The Gift) (1991); As Valkírias (The Valkyries) (1992); Maktub dan Na margem do rio Piedra eu sentei e chorei (Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis) (1994); O Monte Cinco (Gunung Kelima) (1996); Letras do amor de um prophet (Love Letters from a Prophet) dan Manual do guerreiro da luz (The Manual of the Warrior of Light) (1997); Veronika decide morrer (Veronika Memutuskan Mati) dan Palavras essenciais (Essential Words) (1998), O Demônio e a srta Prym (Iblis dan Nona Prym) (2000); Histórias para pais, filhos e netos (Fathers, Sons and Grandsons) (2001); Onze Minutos (Sebelas Menit) (2003); O Gênio e as Rosas (The Genie and the Roses) dan E no sétimo dia (And on the Seventh Day) (2004), O Zahir (Zahir) dan Caminhos Recolhidos (Revived Paths) (2005); Ser como um rio que flui (Like The Flowing River) dan A Bruxa de Portobello (The Witch of Portobello) (2006); Vida: Citações selecionadas (Life: Selected Quotations)(2007); O Vencedor está Só (The Winner Stands Alone), O Mago The Wizard (Biografi karya Fernando Morais) (2008). Secara keseluruhan, karya Coelho telah terjual sebanyak 100 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam 67 bahasa serta tersebar ke sekitar 150 negara di dunia.
Penghargaan
* Distinction of Honour from the City of Odense (Hans Christian Andersen Award), Denmark, 2007
* Las Pergolas Prize 2006 dari Association of Mexican Booksellers (ALMAC), Meksiko, 2006
* I Premio Álava en el Corazón, Spanyol, 2006
* Cruz do Mérito do Empreendedor Juscelino Kubitschek, Brazil, 2006
* Wilbur Award, presented by the Religion Communicators Council, Amerika Serikat, 2006
* Kiklop Literary Award untuk The Zahir dalam kategori Hit of the Year, Kroasia, 2006
* DirectGroup International Author Award, Jerman, 2005
* Goldene Feder Award, Jerman, 2005
* The Budapest Prize, Hungaria, 2005
* Order of Honour of Ukraine, Ukraina, 2004
* Order of St. Sophia untuk kontribusi terhadap kebangkitan sains dan budaya, Ukraina, 2004
* Nielsen Gold Book Award untuk The Alchemist Inggris, 2004
* Ex Libris Award untuk Eleven Minutes, Serbia, 2004
* Golden Bestseller Priz dari "Večernje Novosti", Serbia 2004
* Best Fiction Corine International Award 2002 untuk The Alchemist, Jerman, 2002
* Club of Budapest Planetary Arts Award 2002, Jerman 2002
* Bambi 2001 Award, Jerman, 2001
* XXIII Premio Internazionale Fregene, Italia, 2001
* Crystal Mirror Award, Polandia, 2000
* Chevalier de l'Ordre National de la Légion d'Honneur, Perancis, 1999
* Crystal Award dari World Economic Forum, 1999
* Golden Medal of Galicia, Spanyol, 1999
* Finalis International IMPAC Literary Award, Irlandia, 1997 dan 2000)
* Comendador de Ordem do Rio Branco, Brazil, 1998
* Golden Book Yugoslavia, 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2004)
* Super Grinzane Cavour Book Award Italy, 1996
* Flaiano International Award, Italy, 1996
* Knight of Arts and Letters (France 1996)
* Grand Prix Litteraire Elle (France 1995)
* (en) Situs pribadi Paulo Cuelho
* (en) Blog pribadi Paulo Cuelho
Sumber : Of course WIKIPEDIA
Paulo Coelho (lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 24 Agustus 1947; umur 62 tahun) adalah seorang sastrawan Brasil. Dia dilahirkan di dalam sebuah keluarga kelas menengah di lingkungan perkotaan. Ayahnya Pedro adalah seorang arsitek, dan ibunya Lygia adalah seorang ibu rumah tangga. Pada umur tujuh tahun, Coelho dimasukkan ke sekolah Jesuit San Ignacio di Rio de Janeiro oleh kedua orang tuanya. Pada saat itu, dia sebenarnya tidak betah dengan kehidupan sekolah Jesuit yang mewajibkan semua siswanya untuk menjalani ibadah secara ketat. Meskipun Coelho kecil tidak terlalu betah belajar di sekolah Jesuit, namun ternyata di sekolah ini pula untuk pertama kalinya bakat menulisnya mulai terlihat. Dia memenangkan sebuah kompetisi menulis puisi di sekolahnya, dan bahkan adiknya, Sonia, berhasil memenangkan lomba esai hanya dengan bermodalkan karya kakaknya yang telah dibuang ke keranjang sampah.
Meskipun Coelho sangat berbakat menjadi penulis, ternyata orang tuanya tak pernah berharap agar anaknya kelak menjadi sastrawan. Mereka lebih suka jika kelak anaknya menjadi arsitek atau ahli hukum. Kedua orang tuanya berusaha sekuat tenaga agar anaknya tak semakin dekat dengan dunia tulis menulis. Namun tampaknya Coelho bukanlah tipe anak yang penurut. Larangan orang tuanya dan perjumpaannya dengan buku Henry Miller berjudul Tropic of Cancer semakin mengobarkan semangat pemberontakannya. Ayahnya melihat hal ini sebagai sebuah gejala gangguan kejiwaan dan akhirnya memasukkan anaknya ke sebuah rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa itu, Coelho harus menjalani terapi electroconvulsive. Terapi electroconvulsive adalah terapi dengan menyetrumkan aliran listrik ke tubuh penderita gangguan jiwa. Terapi ini tentunya bisa berdampak buruk pada jaringan saraf manusia. Terapi ini akhirnya dilarang di Brasil setelah Coelho mengungkap praktek keji ini di dalam novelnya “Veronika Memutuskan Mati”. Coelho sempat dua kali keluar masuk rumah sakit jiwa sebelum akhirnya dinyatakan sembuh.
Tak lama setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Coelho kemudian bergabung dengan sebuah kelompok teater dan bekerja sebagai seorang jurnalis. Di mata orang tuanya dan juga umumnya masyarakat Brasil pada masa itu, dunia jurnalistik identik sebagai sebuah dunia yang tak bermoral. Karena takut anaknya akan mendapat pengaruh buruk, orang tua Coelho melanggar janjinya untuk tidak akan memasukkan anaknya ke rumah sakit jiwa lagi. Dan Coelho pun menjadi pasien rumah sakit jiwa untuk ketiga kalinya. Setelah keluar dari rumah sakit, Coelho menjadi semakin asing dengan lingkungan sekitarnya dan asyik dengan dunianya sendiri. Dalam keputusasaan, orang tuanya memanggil seorang dokter untuk memeriksa keadaan anaknya. Dokter ini menyatakan Coelho sebenarnya tidaklah gila dan tidak seharusnya dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.
Setelah “sembuh” dari gangguan kejiwaannya, Coelho kembali melanjutkan studinya di sekolah hukum, dan tampaknya dia akan mengikuti rencana orang tuanya. Namun, tak lama kemudian Coelho malah drop out dan kembali menekuni dunia teater. Saat itu sekitar tahun enam puluhan, gerakan hippie sedang merebak di seluruh dunia, termasuk di Brasil. Gerakan ini tetap tersebar, meskipun pada saat itu Brasil dikuasai oleh rejim militer yang represif. Coelho termasuk salah satu anak muda Brasil yang tertarik dengan gerakan hippie yang terkenal dengan slogan “Make love, not war” (Bercintalah, bukan berperang). Coelho sepertinya benar-benar total menjalani kehidupan hippienya, dan menjalani beberapa gaya hidup kaum hippie, seperti: memanjangkan rambut, tidak pernah membawa kartu identitas bila berpergian, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Pada saat itu, Coelho juga berkolaborasi dengan seorang musisi Brasil, Raul Seixas, dan berhasil menciptakan lagu-lagu hits yang populer di Brasil. Pada tahun 1973, Coelho dan Seixas mendirikan sebuah kelompok alternatif yang bertujuan untuk menentang kapitalisme. Mereka membuat serial komik Kring-ha sebagai protes atas terbelenggunya kebebasan warga negara Brasil. Rejim diktator yang berkuasa saat itu melihat tindakan ini sebagai sebuah tindakan subversif, dan menjebloskan Coelho dan Seixas ke dalam penjara. Meskipun akhirnya bebas, Coelho telah mengalami berbagai penyiksaan selama mendekam di dalam penjara.
Siksaan penjara ternyata membekas sangat dalam di dalam diri Coelho. Pada usia 26 tahun, Coelho menghentikan segala kegiatan “subversif”nya dan memutuskan untuk menjalani kehidupan yang lebih “normal”. Dia bekerja di Polygram, sebuah perusahaan rekaman, dan bertemu perempuan yang nantinya menjadi istrinya di sana. Pada tahun 1977, Coelho dan istrinya pindah ke London. Setelah lama terpendam, hasrat menulis Coelho bangkit kembali. Dia lalu membeli sebuah mesin tik dan mencoba menulis lagi. Usahanya tidak terlalu berhasil. Setahun kemudian, Coelho kembali ke Brasil dan bekerja sebagai salah seorang eksekutif di CBS, perusahaan rekaman terkemuka di Brasil. Pekerjaan ini hanya ditekuninya selama tiga bulan karena dia mengundurkan diri selepas bercerai dengan istrinya.
Pada tahun 1979, Coelho bertemu dengan Christina Oiticica, teman lamanya. Tak lama kemudian mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Pernikahannya kali ini termasuk langgeng karena mereka berdua masih tetap bersama hingga hari ini. Setelah peristiwa buruk di masa lalunya, Coelho seakan enggan mewujudkan impiannya untuk menjadi penulis. Istrinya adalah orang yang senantiasa mengingatkan Coelho tentang impiannya untuk menjadi penulis. Tanpa kenal lelah, dia terus mendesak Coelho agar mau menulis lagi. Akhirnya, setelah melalui pergulatan batin yang panjang, Coelho menulis buku pertamanya yang berjudul Arquivos do Inferno (Hell Archives) pada 1982 dan dilanjutkan dengan buku O Manual Prático do Vampirismo (Practical Manual of Vampirism).
Pada tanggal 25 Juli 2002, Coelho diterima sebagai anggota ke-21 Brazilian Academy of Letters (ABL). Peristiwa ini merupakan suatu momen yang penting bagi Paulo Coelho, karena selama ini, meskipun karyanya banyak dibaca orang, banyak kritikus yang mengkritik karya Coelho sebagai novel populer yang kurang memiliki muatan sastra. Diterimanya Coelho sebagai salah satu anggota ABL tentunya meneguhkan posisi Coelho sebagai seorang sastrawan. Meskipun banyak dikritik, karya-karya Paulo Coelho nyatanya telah memberikan inspirasi bagi banyak bangsa di dunia.
Ia juga membiayai Paulo Coelho Institute, sebuah institusi yang menolong anak-anak yang tidak begitu beruntung dari royalti atas tulisan-tulisannya.
Koleksi tulisan
Coelho menulis buku pertamanya yang berjudul Arquivos do Inferno (Hell Archives) pada 1982 dan dilanjutkan dengan buku O Manual Prático do Vampirismo (Practical Manual of Vampirism). Kedua buku ini gagal di pasar dan mendapatkan kritikan pedas dari kritikus karena kualitasnya yang buruk. Pada tahun 1987, Paulo Coelho menyelesaikan novel O Diario De Um Magi (Diari Seorang Magi), yang dalam versi bahasa Inggris diterbitkan dengan titel The Pilgrimage (Ziarah). Buku ini merupakan catatan harian Paulo Coelho selama menjalani ziarah spiritual dari kota Saint-Jean-Pied-de-Port di Prancis sampai ke kota Santiago de Compostela di Spanyol. Berbeda dengan dua buku sebelumnya, buku ini cukup sukses di pasaran.
Novel Coelho selanjutnya O Alquimista (Sang Alkemis) terbit pada tahun 1988. Novel ini adalah tonggak awal yang akan menempatkan nama Coelho dalam jajaran novelis tingkat dunia. Novel ini, berbeda dengan karya-karya Coelho sebelumnya, merupakan sebuah novel simbolik yang kaya akan bahasa-bahasa metafora. Novel ini merupakan hasil kontemplasi Coelho setelah bergulat selama sebelas tahun dengan ilmu alkimia. Novel Sang Alkemis banyak mendapat pengaruh dari Novel Tale of Two Dreamers karya Jorge Luis Borges, seorang sastrawan Brasil kenamaan. Meskipun pada awalnya penjualan novel itu tidak terlalu bagus dan sempat dihentikan peredarannya oleh penerbit di Brasil, namun Coelho tidak menyerah dan berjuang mencari penerbit lainnya yang sudi menerbitkan novelnya. Sosok Coelho yang pantang menyerah dalam mengejar impian ini seakan-akan merupakan representasi dari tokoh Santiago sang anak gembala di dalam Novelnya Sang Alkemis yang demi mewujudkan impiannya rela mengarungi padang pasir yang ganas. Usahanya ini membuahkan hasil karena Harper Collins, sebuah perusahaan penerbitan internasional, bersedia menerbitkan bukunya. Hasilnya, penjualan novel Sang Alkemis sungguh fantastis dan di luar dugaan. Novel Sang Alkemis hingga saat ini telah diterjemahkan ke dalam 56 bahasa dan terjual sebanyak 11 juta kopi. Novel ini pun menempatkan Coelho sebagai salah satu sastrawan Brasil terbesar.
Setelah kesuksesan novel Sang Alkemis bukan berarti Coelho berpuas diri. Coelho merupakan seorang penulis produktif yang hampir setiap tahun selalu mengeluarkan karya terbaru—baik itu berupa novel asli, novel adaptasi, kumpulan cerita pendek, maupun kumpulan artikel. Karya-karya Coelho lainnya adalah: Brida (1990); O Dom Supremo (The Gift) (1991); As Valkírias (The Valkyries) (1992); Maktub dan Na margem do rio Piedra eu sentei e chorei (Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis) (1994); O Monte Cinco (Gunung Kelima) (1996); Letras do amor de um prophet (Love Letters from a Prophet) dan Manual do guerreiro da luz (The Manual of the Warrior of Light) (1997); Veronika decide morrer (Veronika Memutuskan Mati) dan Palavras essenciais (Essential Words) (1998), O Demônio e a srta Prym (Iblis dan Nona Prym) (2000); Histórias para pais, filhos e netos (Fathers, Sons and Grandsons) (2001); Onze Minutos (Sebelas Menit) (2003); O Gênio e as Rosas (The Genie and the Roses) dan E no sétimo dia (And on the Seventh Day) (2004), O Zahir (Zahir) dan Caminhos Recolhidos (Revived Paths) (2005); Ser como um rio que flui (Like The Flowing River) dan A Bruxa de Portobello (The Witch of Portobello) (2006); Vida: Citações selecionadas (Life: Selected Quotations)(2007); O Vencedor está Só (The Winner Stands Alone), O Mago The Wizard (Biografi karya Fernando Morais) (2008). Secara keseluruhan, karya Coelho telah terjual sebanyak 100 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam 67 bahasa serta tersebar ke sekitar 150 negara di dunia.
Penghargaan
* Distinction of Honour from the City of Odense (Hans Christian Andersen Award), Denmark, 2007
* Las Pergolas Prize 2006 dari Association of Mexican Booksellers (ALMAC), Meksiko, 2006
* I Premio Álava en el Corazón, Spanyol, 2006
* Cruz do Mérito do Empreendedor Juscelino Kubitschek, Brazil, 2006
* Wilbur Award, presented by the Religion Communicators Council, Amerika Serikat, 2006
* Kiklop Literary Award untuk The Zahir dalam kategori Hit of the Year, Kroasia, 2006
* DirectGroup International Author Award, Jerman, 2005
* Goldene Feder Award, Jerman, 2005
* The Budapest Prize, Hungaria, 2005
* Order of Honour of Ukraine, Ukraina, 2004
* Order of St. Sophia untuk kontribusi terhadap kebangkitan sains dan budaya, Ukraina, 2004
* Nielsen Gold Book Award untuk The Alchemist Inggris, 2004
* Ex Libris Award untuk Eleven Minutes, Serbia, 2004
* Golden Bestseller Priz dari "Večernje Novosti", Serbia 2004
* Best Fiction Corine International Award 2002 untuk The Alchemist, Jerman, 2002
* Club of Budapest Planetary Arts Award 2002, Jerman 2002
* Bambi 2001 Award, Jerman, 2001
* XXIII Premio Internazionale Fregene, Italia, 2001
* Crystal Mirror Award, Polandia, 2000
* Chevalier de l'Ordre National de la Légion d'Honneur, Perancis, 1999
* Crystal Award dari World Economic Forum, 1999
* Golden Medal of Galicia, Spanyol, 1999
* Finalis International IMPAC Literary Award, Irlandia, 1997 dan 2000)
* Comendador de Ordem do Rio Branco, Brazil, 1998
* Golden Book Yugoslavia, 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2004)
* Super Grinzane Cavour Book Award Italy, 1996
* Flaiano International Award, Italy, 1996
* Knight of Arts and Letters (France 1996)
* Grand Prix Litteraire Elle (France 1995)
* (en) Situs pribadi Paulo Cuelho
* (en) Blog pribadi Paulo Cuelho
Sumber : Of course WIKIPEDIA
Senin, 04 Januari 2010
Plesetan Noerdin
BREAKING NEWS !!!!
Suasana damai di Surga terganggu.....
Semuanya lg menonton Konser Michael Jackson nyanyi, Mbah Surip ngelawak sambil ngegendong,
W.S Rendra baca puisi.... Eh.... Tau - tau, Noordin M Top dtng bwa BOM,
akhirnya smua pd kabur...... Menyelamatkan diri.
Noordin M Top blom mati, mengutip kata2 dari milis :
Ciri2 kematian Noordin M.Top berdasarkan Primbon seharusnya dia tewas di atap rumah !
Kalo mati di kamar mandi, namanya Noordin M Pup !
Kalo mati di Kali = Noordin M Pang
Kalo mati di Clubbing = Noordin M Club or Noordin M Bassy
Kalo mati Taman Lawang = Noordin M beeerrrr bouw..!
Ada2 ajah...
COPAS dari Ega Sih Keram Otakk:
baru dapet lagi nih.... Teroris yang telat dateng bulan.. Noordin M. Kapsul! hihi... lumayan garing.
ada lagi nih! teroris yang punya usaha minuman energi?? NOORDIN M. 150!! Bisa!!! huakakakkakak...
katanya Noordin M. Top masih punya 25 sodara lagi! dia anak ke-13. yg pertama Noordin A. Top, yg paling bungsu Noordin Z. Top! halagh garing! yg pnting update status! hihihihihi
::hammer::
teroris yg gothic.. (katanya sih).... Noordin M. CR! heuheu...
teroris yang suka musik??? NOORDIN M. P3! (-.-)
NOORDIN-an lg ah....huahuahua... Teroris yg penuh gizi?! NOORDIN M-PAT SEHAT LIMA SEMPURNA! xexexe...
teroris yg jd operator telepon...NOORDIN M.3!! dubidubidubae...
teroris yg punya stasiun tv?! NOORDIN M.TV! xexe.... ada yg lbh garing ga?! :p
ga bosen! ^o^ teroris yg suka kirim gambar? NOORDIN M. MS! jeb..ajeb..ajeb..ajeb..ajeb.. ;p
teroris yg bikin klub sepakbola?! NOORDIN M. U! hah... tidur yuuk...
Ada lagi g?
Suasana damai di Surga terganggu.....
Semuanya lg menonton Konser Michael Jackson nyanyi, Mbah Surip ngelawak sambil ngegendong,
W.S Rendra baca puisi.... Eh.... Tau - tau, Noordin M Top dtng bwa BOM,
akhirnya smua pd kabur...... Menyelamatkan diri.
Noordin M Top blom mati, mengutip kata2 dari milis :
Ciri2 kematian Noordin M.Top berdasarkan Primbon seharusnya dia tewas di atap rumah !
Kalo mati di kamar mandi, namanya Noordin M Pup !
Kalo mati di Kali = Noordin M Pang
Kalo mati di Clubbing = Noordin M Club or Noordin M Bassy
Kalo mati Taman Lawang = Noordin M beeerrrr bouw..!
Ada2 ajah...
COPAS dari Ega Sih Keram Otakk:
baru dapet lagi nih.... Teroris yang telat dateng bulan.. Noordin M. Kapsul! hihi... lumayan garing.
ada lagi nih! teroris yang punya usaha minuman energi?? NOORDIN M. 150!! Bisa!!! huakakakkakak...
katanya Noordin M. Top masih punya 25 sodara lagi! dia anak ke-13. yg pertama Noordin A. Top, yg paling bungsu Noordin Z. Top! halagh garing! yg pnting update status! hihihihihi
::hammer::
teroris yg gothic.. (katanya sih).... Noordin M. CR! heuheu...
teroris yang suka musik??? NOORDIN M. P3! (-.-)
NOORDIN-an lg ah....huahuahua... Teroris yg penuh gizi?! NOORDIN M-PAT SEHAT LIMA SEMPURNA! xexexe...
teroris yg jd operator telepon...NOORDIN M.3!! dubidubidubae...
teroris yg punya stasiun tv?! NOORDIN M.TV! xexe.... ada yg lbh garing ga?! :p
ga bosen! ^o^ teroris yg suka kirim gambar? NOORDIN M. MS! jeb..ajeb..ajeb..ajeb..ajeb.. ;p
teroris yg bikin klub sepakbola?! NOORDIN M. U! hah... tidur yuuk...
Ada lagi g?
Filsafat Membentuk Sikap Orang..^^.. READ!!!
Prof. Dr. Konrad Kebung Beoang, SVD
APA manfaat belajar filsafat?
Filsafat itu cuma bikin apa yang sederhana jadi rumit dan ribet. Filsafat tidak punya nilai ekonomis untuk dipelajari.
Begitulah kesan skeptis yang telah umum terdengar tentang filsafat. Tak heran, tak banyak yang menaruh minat pada bidang ini. Padahal sejatinya, filsafat boleh disebut sebagai ibu dari segala ilmu. Sebelum lahir dan berkembang banyak ilmu seperti sekarang ini, filsafat sudah lama lahir, nun jauh di tempo dulu, pada zaman Aristoteles dan Socrates. Zaman ketika buku belum dikenal.
Sebagai ibu dari segala ilmu, filsafat sangat kuat mewarnai setiap titian sejarah peradaban dunia ini. Jika ilmu lain bergulat dengan hal-hal praktis, filsafat berurusan dengan nilai. Dia tidak mengajarkan hal-hal teknis, keterampilan- keterampilan praktis, tetapi dia menanamkan nilai-nilai agar mereka yang terampil itu punya etika, punya rasa. Filsafat mengajarkan orang untuk teguh pada pendirian, tulus memperjuangkan keadilan dan berani menyatakan kebenaran. Prof. Dr. Konrad Kebung Beoang, SVD, coba mengungkapkan satu dua pikiran kecil tentang filsafat.
Ada pendapat yang mengatakan filsafat tidak relevan lagi untuk dipelajari
Pernyataan ini hanya datang dari orang yang masih kuat menganut pandangan yang tidak benar dan realistis tentang filsafat. Dengan kata lain, orang-orang ini masih memiliki prasangka yang kuat terhadap filsafat. Padahal hakikat filsafat sebagai ilmu adalah berpikir dan berefleksi. Dengan berpikir atau berefleksi orang secara sadar menghadapkan dirinya dengan realitas sekitarnya. Dan itu berarti lewat berpikir orang dapat mengamati dunianya secara kreatif dan terbuka, dan bisa mengolah dan mengembangkan dunia-realitasnya dengan mudah. Dengan berpikir dia membentuk dalam dirinya suatu sikap dan pada gilirannya terungkap dalam tingkah laku dan tata cara hidup. Dan, ada banyak sekali pertanyaan mendasar dan asasi yang tidak bisa dijawabi oleh pelbagai ilmu lain kecuali melalui filsafat. Dan di sini peran filsafat tidak bisa digantikan oleh ilmu-ilmu lain.
Tempat dan peran filsafat di tengah menguatnya ilmu-ilmu terapan
Filsafat tampil di sana dengan fungsi kritis dan secara mendalam bisa meneropong atau mencermati apa yang ada dalam ilmu-ilmu terapan. Filsafat bisa membuat analisis tentang ilmu-ilmu terapan secara radikal dan ini pada gilirannya akan sangat membantu dan memperkuat ilmu-ilmu terapan, tidak hanya lewat analisis verbal, melainkan juga yang bisa terungkap dalam sikap dan tingkah laku seorang ilmuwan praktis atau terapan. Dan karena itu kendati ilmu-ilmu positif juga ilmu-ilmu terapan semakin menjauhkan diri dari filsafat, orang tetap bisa berfilsafat dalam dan tentang ilmu-ilmu itu.
Relevansi filsafat bagi kehidupan masyarakat di NTT
Filsafat itu berakar dalam hidup dan berkaitan amat erat dengan hidup dan kehidupan kita. Karena itu filsafat selalu relevan untuk siapa saja dari kelompok apa saja. Kalau filsafat dilihat sebagai pandangan hidup atau falsafah hidup, jelas semua kita miliki, dan semua kita boleh-- dalam satu arti -- disebut sebagai filsuf. Orang-orang NTT punya filsafat berpikir yang khusus, yaitu bagaimana dia melihat dunianya, sesamanya manusia dan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan atau Yang Mutlak dalam hidupnya. Dengan kata lain, bagaimana orang NTT melihat dunianya, bagaimana dia menanggapi dunianya, bagaimana dia berpikir tentang dunianya, dan bagaimana dia juga membangun dunianya itu menurut pola pikir dan pola tingkahnya sendiri. Ini yang disebut sebagai filsafat berpikir orang NTT. Namun filsafat sebagai ilmu masih kurang popular di tengah masyarakat kita di NTT. Di mana-mana terdapat prasangka terhadap filsafat, bahwa filsafat adalah ilmu yang amat sukar, bahwa filsafat adalah permainan akal yang mempersulit apa yang sebenarnya gampang dan mudah, bahwa filsafat adalah ilmu yang dapat digunakan untuk memanipulasi perkataan dan pikiran orang, dan lain-lain. Ini semua adalah prasangka dan pandangan yang tidak benar tentang filsafat.
(hasil wawancara : Tony kleden)
Saya mengenal Filsafat tepatnya saat masih duduk di kelas II SLTP, saat itu ada LOMBA MENULIS dan saya bingunk mencari literatur. kebetulan Ayah saya adalah pelanggan setia VOX. Majalah berbentuk Buku terbitan STFK LEDALERO. Dan sungguh Rumit mempelajari Filsafat. Namun saya mencoba dengan kemampuan saya yang masih labil saat itu, Menarik sekali. Karena itu Sampai saat ini saya tidak pernah merasa cukup waktu dan sumber untuk mempelajarinya. Thanks Bung Tony untuk publikasi wawancaranya.,,^^
APA manfaat belajar filsafat?
Filsafat itu cuma bikin apa yang sederhana jadi rumit dan ribet. Filsafat tidak punya nilai ekonomis untuk dipelajari.
Begitulah kesan skeptis yang telah umum terdengar tentang filsafat. Tak heran, tak banyak yang menaruh minat pada bidang ini. Padahal sejatinya, filsafat boleh disebut sebagai ibu dari segala ilmu. Sebelum lahir dan berkembang banyak ilmu seperti sekarang ini, filsafat sudah lama lahir, nun jauh di tempo dulu, pada zaman Aristoteles dan Socrates. Zaman ketika buku belum dikenal.
Sebagai ibu dari segala ilmu, filsafat sangat kuat mewarnai setiap titian sejarah peradaban dunia ini. Jika ilmu lain bergulat dengan hal-hal praktis, filsafat berurusan dengan nilai. Dia tidak mengajarkan hal-hal teknis, keterampilan- keterampilan praktis, tetapi dia menanamkan nilai-nilai agar mereka yang terampil itu punya etika, punya rasa. Filsafat mengajarkan orang untuk teguh pada pendirian, tulus memperjuangkan keadilan dan berani menyatakan kebenaran. Prof. Dr. Konrad Kebung Beoang, SVD, coba mengungkapkan satu dua pikiran kecil tentang filsafat.
Ada pendapat yang mengatakan filsafat tidak relevan lagi untuk dipelajari
Pernyataan ini hanya datang dari orang yang masih kuat menganut pandangan yang tidak benar dan realistis tentang filsafat. Dengan kata lain, orang-orang ini masih memiliki prasangka yang kuat terhadap filsafat. Padahal hakikat filsafat sebagai ilmu adalah berpikir dan berefleksi. Dengan berpikir atau berefleksi orang secara sadar menghadapkan dirinya dengan realitas sekitarnya. Dan itu berarti lewat berpikir orang dapat mengamati dunianya secara kreatif dan terbuka, dan bisa mengolah dan mengembangkan dunia-realitasnya dengan mudah. Dengan berpikir dia membentuk dalam dirinya suatu sikap dan pada gilirannya terungkap dalam tingkah laku dan tata cara hidup. Dan, ada banyak sekali pertanyaan mendasar dan asasi yang tidak bisa dijawabi oleh pelbagai ilmu lain kecuali melalui filsafat. Dan di sini peran filsafat tidak bisa digantikan oleh ilmu-ilmu lain.
Tempat dan peran filsafat di tengah menguatnya ilmu-ilmu terapan
Filsafat tampil di sana dengan fungsi kritis dan secara mendalam bisa meneropong atau mencermati apa yang ada dalam ilmu-ilmu terapan. Filsafat bisa membuat analisis tentang ilmu-ilmu terapan secara radikal dan ini pada gilirannya akan sangat membantu dan memperkuat ilmu-ilmu terapan, tidak hanya lewat analisis verbal, melainkan juga yang bisa terungkap dalam sikap dan tingkah laku seorang ilmuwan praktis atau terapan. Dan karena itu kendati ilmu-ilmu positif juga ilmu-ilmu terapan semakin menjauhkan diri dari filsafat, orang tetap bisa berfilsafat dalam dan tentang ilmu-ilmu itu.
Relevansi filsafat bagi kehidupan masyarakat di NTT
Filsafat itu berakar dalam hidup dan berkaitan amat erat dengan hidup dan kehidupan kita. Karena itu filsafat selalu relevan untuk siapa saja dari kelompok apa saja. Kalau filsafat dilihat sebagai pandangan hidup atau falsafah hidup, jelas semua kita miliki, dan semua kita boleh-- dalam satu arti -- disebut sebagai filsuf. Orang-orang NTT punya filsafat berpikir yang khusus, yaitu bagaimana dia melihat dunianya, sesamanya manusia dan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan atau Yang Mutlak dalam hidupnya. Dengan kata lain, bagaimana orang NTT melihat dunianya, bagaimana dia menanggapi dunianya, bagaimana dia berpikir tentang dunianya, dan bagaimana dia juga membangun dunianya itu menurut pola pikir dan pola tingkahnya sendiri. Ini yang disebut sebagai filsafat berpikir orang NTT. Namun filsafat sebagai ilmu masih kurang popular di tengah masyarakat kita di NTT. Di mana-mana terdapat prasangka terhadap filsafat, bahwa filsafat adalah ilmu yang amat sukar, bahwa filsafat adalah permainan akal yang mempersulit apa yang sebenarnya gampang dan mudah, bahwa filsafat adalah ilmu yang dapat digunakan untuk memanipulasi perkataan dan pikiran orang, dan lain-lain. Ini semua adalah prasangka dan pandangan yang tidak benar tentang filsafat.
(hasil wawancara : Tony kleden)
Saya mengenal Filsafat tepatnya saat masih duduk di kelas II SLTP, saat itu ada LOMBA MENULIS dan saya bingunk mencari literatur. kebetulan Ayah saya adalah pelanggan setia VOX. Majalah berbentuk Buku terbitan STFK LEDALERO. Dan sungguh Rumit mempelajari Filsafat. Namun saya mencoba dengan kemampuan saya yang masih labil saat itu, Menarik sekali. Karena itu Sampai saat ini saya tidak pernah merasa cukup waktu dan sumber untuk mempelajarinya. Thanks Bung Tony untuk publikasi wawancaranya.,,^^
Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului (Lanjutan dari Notes Bung Dickerz)
Penasaran dengan tulisan Bung Dicky, dengan Judul yank sama. Saya coba - coba mencari tau apa isi tulisan Remy Si La Do. ternyata ada di FAN. Saya COPAS saja yah..biar yank lain juga Mengerti.:Peace:
Minggu, 6 September 2009 | 03:00 WIB
Remy Sylado
Kompas ikut membikin ramai klaim-klaiman Indonesia terhadap Malaysia, mencantumkan judul lagu ”Terang Bulan” sebagai ciptaan orang Indonesia.
Sebelumnya beberapa brodkas TV stel yakin mencocokkan lagu kebangsaan Malaysia ”Negaraku” dengan lagu ”Terang Bulan”. Malahan seseorang yang mengaku anak Sjaiful Bachri, pemusik Indonesia yang pernah ”lari” ke Malaysia, sebagai pencipta ”Terang Bulan”.
Salah satu, jika bukan satu-satunya media pers Indonesia pada 1957 yang memuat berita tentang ”Terang Bulan” menjadi lagu kebangsaan Malaysia adalah majalah Musika No 1 Th I September 1957. Majalah yang dipimpin Wienaktoe itu menurunkan berita berjudul ”Negaraku” sebagai berikut: ”Melodi lagu ’Terang Bulan’ jang kesohor itu achirnja dengan resmi diterima sebagai lagu kebangsaan Malaya pada hari kemerdekaan tanggal 31 Agustus 1957 j.l. dengan diberi nama dan tekst baru ’Negaraku’. Pihak RRI dan Pemerintah Indonesia untuk menjatakan penghargaannja, telah melarang diputar dan dimainkan atau diperdengarkan melodi tsb pada setiap kedjadian biasa”.
Kalau kita membaca Het Nationale Volkslied oleh Margreet Fogteloo & Bert Wikie (AW Bruna Uitgevers BV Utrecht), jelas diuraikan bahwa ”Negaraku” yang dulu di Indonesia dikenal sebagai ”Terang Bulan” adalah ciptaan orang Perancis bernama Pierre Jean de Béranger (1780- 1857).
Siapa sebenarnya orang ini? Ensiklopedia pertama yang terbit setelah Indonesia merdeka, Ensiklopedia Indonesia, 1954, oleh TS Mulia dan KAH Hidding mencatat nama Pierre Jean de Béranger sebagai pencipta sejumlah lagu rakyat (Pr chanson populaire, Ing. folk song, Bld, volkslied). Di antara ciptaannya yang terkenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Perancis di sini, Februari-Agustus 1811, sampai digegaskannya Bandung sebagai Parijs van Java, 1925, adalah Chansons morales et autres, Chansons nouvelles, Chansons inédites.
Selama itu, pengaruh kebudayaan Perancis di Indonesia, jadi bukan di Malaysia, memang besar. Di Manado, yang sekarang disebut katrili, dan merupakan kesenian tradisional, berasal dari kata bahasa Perancis quadrille. Lalu, di Bandung, teater tradisional longser merupakan serapan kata bahasa Perancis, aba-aba seorang sutradara mengucapkan kata longer untuk bergerak lalu. Dan, jangan lupa kereta sado di Batavia berasal dari bahasa Perancis dos à dos, artinya duduk saling memunggung.
Tetapi, di antara tokoh-tokoh seni Perancis yang pernah lama mukim di Indonesia, bukan Malaysia, adalah penyair terkemuka perkusor Simbolisme abad ke-19, Arthur Rimbaud. Pada 1876 penyair ini tinggal di Salatiga sebagai serdadu batalion I infanteri. Tentang dirinya di Salatiga bisa dibaca dalam Het Koninklijk Negerrlands- Indisch Leger 1830- 1950 oleh Zwitzer & Heshusius (Staatsuitvegerij ’s-Gravenhage) .
Salah seorang sahabat Rimbaud, René du Bois, bahkan menetap di lereng gunung Ungaran sampai tua, dan termasuk yang dikunjungi Mata Hari (Margareha Geertruide Zelle) sang ’polyglot harlot’ yang dieksekusi mati oleh otoritas Perancis pada Perang Dunia I sebagai mata-mata.
Maunya, dengan sekelumit gambaran ini, jangan sampai gairah klaim-klaiman Indonesia terhadap Malaysia lantas melupakan peribahasa ”semut di seberang laut tampak gajah di depan mata tak tampak”. Sebab, kita juga punya kebiasaan nyolong.
Sebagai pembuka ingatan, perhatikan dua lagu yang dianggap memiliki pathos kebangsaan, yaitu lirik ”Dari barat sampai ke timur berjajar pulau-pulau”, dan ”Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati”. Yang pertama mengingatkan lagu Perancis ciptaan Rouget de Lisle. Memang hanya bagian depan, bagian yang sama dimanfaatkan Beatles juga.
Tetapi yang kedua, ”Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati”, adalah 100% pencurian atas lagu gereja ”What a Friend We Have in Jesus”. Tidak tahu apa ilusi grup musik perempuan asal Surabaya, Dara Puspita, pada 1960-an menyanyikannya menjadi ”Ibu Pertiwi sedang bersusah”. Lagu himne ini aslinya diciptakan oleh Horatius Bonar pada lirik dan Charles Crozat Converse pada musik, dan dicatat hak ciptanya pada 1876 lewat Biglow & Main.
Harapannya, dalam klaim- klaiman yang sedang panas sekarang ini, jangan pula melahirkan pemeo baru ”Sesama pencuri jangan saling mendahului”. Sebab, ujungnya kalau urusan marah-marah ini dibeberkan dengan kasus-kasus plagiat yang ternyata tidak sepi di Indonesia, malunya harus ditanggung bersama.
Sekadar contoh lain untuk mengingatkan itu, pada 1971 Markas Besar Angkatan Darat, ditandatangani oleh Brigjen Soerjadi, telah membuat malu memberi piagam kepada Ismail Marzuki sebagai komponis yang disebut mencipta lagu ”Auld Lang Syne”. Periksa Lagu-Lagu Pilihan Ismail Marzuki, oleh WS Suwito, Titik Terang, Jakarta. Tentu saja ini ngawur yang menyedihkan. Lagu ”Auld Lang Syne” itu nyanyian tradisional Skot yang digubah oleh Robert Burn dan dicatat penciptaannya melalui Preston & Son, London, 1799.
Sebelum itu, Ismail Marzuki disebut juga sebagai pencipta lagu ”Als die orchideeën bleien” dan ”Panon Hideung”. Padahal, lagu yang pertama, yang kemudian berlirik bahasa Indonesia ”Bunga anggrek mulai timbul”, adalah ciptaan Belloni, pemimpin orkes Concordia Respavae Crescunt, yang dinyanyikan oleh Miss Lie pada 1922.
Yang kedua, ”Panon Hideung” adalah lagu tradisional Rusia, diaransemen di Amerika oleh Harry Horlick & Gregory Stone dan masuk hak cipta pada 1926 di bawah Carl Fischer, Inc, lalu diperkenalkan di Indonesia, melalui Bandung pada tahun yang sama oleh pemusik Rusia bernama Varvolomeyev.
Termasuk Presiden RI Soekarno, pada 1961 membuat kesalahan memberikan Piagam Widjajakusuma kepada Ismail Marzuki, yang menyebut dalam piagam itu bahwa lagu ”Hallo- hallo Bandung” adalah ciptaan Ismail Marzuki. Padahal, lagu itu aslinya ciptaan seorang prajurit Siliwangi bernama Lumban Tobing yang dinyanyikan bersama peleton Bataknya dari long march Yogya-Bandung di zaman revolusi. Tentang kematiannya bisa dilihat lukisannya di Museum Siliwangi, Jl Lembong, Bandung.
Lagu ”Hallo-hallo Bandung” ciptaan Lumban Tobing ini hanya sama judul, tapi beda melodi dan lirik dengan lagu Belanda nyanyian Willy Derby pada 1929 ketika radio NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij) beroperasi di Bandung versi baru rekaman ini dinyanyikan lagi oleh Wieteke van Dort di TV Belanda dalam De Stratemakeropzeesho w, 1972, dan dicetak teksnya pada 1992 dalam De Wduwe van Indië.
Nah, ”Terang Bulan” juga tersua dalam De Wduwe van Indië dalam dua teks, yaitu bahasa Indonesia gaya KNIL dan bahasa Belanda. Kita baca teks yang pertama saja:
Terang boelan
terang boelan di kali
Boewaja timboel
katanja lah mati
Djangan pertjaja
orang lelaki
Brani soempa
dia takoet mati.
Asal saja teks lama di atas tidak jadi ejekan kepada kita, Indon, sebagai ”brani soempa, dia takoet mati”. Kalau ada tuduhan begitu, rasanya elok diingat teriakan Bung Karno dulu, ”Ganyang Malaysia!”
Remy Sylado Pengamat Musik, Novelis, Dramawan
Minggu, 6 September 2009 | 03:00 WIB
Remy Sylado
Kompas ikut membikin ramai klaim-klaiman Indonesia terhadap Malaysia, mencantumkan judul lagu ”Terang Bulan” sebagai ciptaan orang Indonesia.
Sebelumnya beberapa brodkas TV stel yakin mencocokkan lagu kebangsaan Malaysia ”Negaraku” dengan lagu ”Terang Bulan”. Malahan seseorang yang mengaku anak Sjaiful Bachri, pemusik Indonesia yang pernah ”lari” ke Malaysia, sebagai pencipta ”Terang Bulan”.
Salah satu, jika bukan satu-satunya media pers Indonesia pada 1957 yang memuat berita tentang ”Terang Bulan” menjadi lagu kebangsaan Malaysia adalah majalah Musika No 1 Th I September 1957. Majalah yang dipimpin Wienaktoe itu menurunkan berita berjudul ”Negaraku” sebagai berikut: ”Melodi lagu ’Terang Bulan’ jang kesohor itu achirnja dengan resmi diterima sebagai lagu kebangsaan Malaya pada hari kemerdekaan tanggal 31 Agustus 1957 j.l. dengan diberi nama dan tekst baru ’Negaraku’. Pihak RRI dan Pemerintah Indonesia untuk menjatakan penghargaannja, telah melarang diputar dan dimainkan atau diperdengarkan melodi tsb pada setiap kedjadian biasa”.
Kalau kita membaca Het Nationale Volkslied oleh Margreet Fogteloo & Bert Wikie (AW Bruna Uitgevers BV Utrecht), jelas diuraikan bahwa ”Negaraku” yang dulu di Indonesia dikenal sebagai ”Terang Bulan” adalah ciptaan orang Perancis bernama Pierre Jean de Béranger (1780- 1857).
Siapa sebenarnya orang ini? Ensiklopedia pertama yang terbit setelah Indonesia merdeka, Ensiklopedia Indonesia, 1954, oleh TS Mulia dan KAH Hidding mencatat nama Pierre Jean de Béranger sebagai pencipta sejumlah lagu rakyat (Pr chanson populaire, Ing. folk song, Bld, volkslied). Di antara ciptaannya yang terkenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Perancis di sini, Februari-Agustus 1811, sampai digegaskannya Bandung sebagai Parijs van Java, 1925, adalah Chansons morales et autres, Chansons nouvelles, Chansons inédites.
Selama itu, pengaruh kebudayaan Perancis di Indonesia, jadi bukan di Malaysia, memang besar. Di Manado, yang sekarang disebut katrili, dan merupakan kesenian tradisional, berasal dari kata bahasa Perancis quadrille. Lalu, di Bandung, teater tradisional longser merupakan serapan kata bahasa Perancis, aba-aba seorang sutradara mengucapkan kata longer untuk bergerak lalu. Dan, jangan lupa kereta sado di Batavia berasal dari bahasa Perancis dos à dos, artinya duduk saling memunggung.
Tetapi, di antara tokoh-tokoh seni Perancis yang pernah lama mukim di Indonesia, bukan Malaysia, adalah penyair terkemuka perkusor Simbolisme abad ke-19, Arthur Rimbaud. Pada 1876 penyair ini tinggal di Salatiga sebagai serdadu batalion I infanteri. Tentang dirinya di Salatiga bisa dibaca dalam Het Koninklijk Negerrlands- Indisch Leger 1830- 1950 oleh Zwitzer & Heshusius (Staatsuitvegerij ’s-Gravenhage) .
Salah seorang sahabat Rimbaud, René du Bois, bahkan menetap di lereng gunung Ungaran sampai tua, dan termasuk yang dikunjungi Mata Hari (Margareha Geertruide Zelle) sang ’polyglot harlot’ yang dieksekusi mati oleh otoritas Perancis pada Perang Dunia I sebagai mata-mata.
Maunya, dengan sekelumit gambaran ini, jangan sampai gairah klaim-klaiman Indonesia terhadap Malaysia lantas melupakan peribahasa ”semut di seberang laut tampak gajah di depan mata tak tampak”. Sebab, kita juga punya kebiasaan nyolong.
Sebagai pembuka ingatan, perhatikan dua lagu yang dianggap memiliki pathos kebangsaan, yaitu lirik ”Dari barat sampai ke timur berjajar pulau-pulau”, dan ”Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati”. Yang pertama mengingatkan lagu Perancis ciptaan Rouget de Lisle. Memang hanya bagian depan, bagian yang sama dimanfaatkan Beatles juga.
Tetapi yang kedua, ”Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati”, adalah 100% pencurian atas lagu gereja ”What a Friend We Have in Jesus”. Tidak tahu apa ilusi grup musik perempuan asal Surabaya, Dara Puspita, pada 1960-an menyanyikannya menjadi ”Ibu Pertiwi sedang bersusah”. Lagu himne ini aslinya diciptakan oleh Horatius Bonar pada lirik dan Charles Crozat Converse pada musik, dan dicatat hak ciptanya pada 1876 lewat Biglow & Main.
Harapannya, dalam klaim- klaiman yang sedang panas sekarang ini, jangan pula melahirkan pemeo baru ”Sesama pencuri jangan saling mendahului”. Sebab, ujungnya kalau urusan marah-marah ini dibeberkan dengan kasus-kasus plagiat yang ternyata tidak sepi di Indonesia, malunya harus ditanggung bersama.
Sekadar contoh lain untuk mengingatkan itu, pada 1971 Markas Besar Angkatan Darat, ditandatangani oleh Brigjen Soerjadi, telah membuat malu memberi piagam kepada Ismail Marzuki sebagai komponis yang disebut mencipta lagu ”Auld Lang Syne”. Periksa Lagu-Lagu Pilihan Ismail Marzuki, oleh WS Suwito, Titik Terang, Jakarta. Tentu saja ini ngawur yang menyedihkan. Lagu ”Auld Lang Syne” itu nyanyian tradisional Skot yang digubah oleh Robert Burn dan dicatat penciptaannya melalui Preston & Son, London, 1799.
Sebelum itu, Ismail Marzuki disebut juga sebagai pencipta lagu ”Als die orchideeën bleien” dan ”Panon Hideung”. Padahal, lagu yang pertama, yang kemudian berlirik bahasa Indonesia ”Bunga anggrek mulai timbul”, adalah ciptaan Belloni, pemimpin orkes Concordia Respavae Crescunt, yang dinyanyikan oleh Miss Lie pada 1922.
Yang kedua, ”Panon Hideung” adalah lagu tradisional Rusia, diaransemen di Amerika oleh Harry Horlick & Gregory Stone dan masuk hak cipta pada 1926 di bawah Carl Fischer, Inc, lalu diperkenalkan di Indonesia, melalui Bandung pada tahun yang sama oleh pemusik Rusia bernama Varvolomeyev.
Termasuk Presiden RI Soekarno, pada 1961 membuat kesalahan memberikan Piagam Widjajakusuma kepada Ismail Marzuki, yang menyebut dalam piagam itu bahwa lagu ”Hallo- hallo Bandung” adalah ciptaan Ismail Marzuki. Padahal, lagu itu aslinya ciptaan seorang prajurit Siliwangi bernama Lumban Tobing yang dinyanyikan bersama peleton Bataknya dari long march Yogya-Bandung di zaman revolusi. Tentang kematiannya bisa dilihat lukisannya di Museum Siliwangi, Jl Lembong, Bandung.
Lagu ”Hallo-hallo Bandung” ciptaan Lumban Tobing ini hanya sama judul, tapi beda melodi dan lirik dengan lagu Belanda nyanyian Willy Derby pada 1929 ketika radio NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij) beroperasi di Bandung versi baru rekaman ini dinyanyikan lagi oleh Wieteke van Dort di TV Belanda dalam De Stratemakeropzeesho w, 1972, dan dicetak teksnya pada 1992 dalam De Wduwe van Indië.
Nah, ”Terang Bulan” juga tersua dalam De Wduwe van Indië dalam dua teks, yaitu bahasa Indonesia gaya KNIL dan bahasa Belanda. Kita baca teks yang pertama saja:
Terang boelan
terang boelan di kali
Boewaja timboel
katanja lah mati
Djangan pertjaja
orang lelaki
Brani soempa
dia takoet mati.
Asal saja teks lama di atas tidak jadi ejekan kepada kita, Indon, sebagai ”brani soempa, dia takoet mati”. Kalau ada tuduhan begitu, rasanya elok diingat teriakan Bung Karno dulu, ”Ganyang Malaysia!”
Remy Sylado Pengamat Musik, Novelis, Dramawan
Langganan:
Komentar (Atom)